Rahim Pengganti

Bab 84 "Sidang Perceraian Bian"



Bab 84 "Sidang Perceraian Bian"

0Bab 84      
0

Sidang Perceraian Bian     

Setelah selesai makan malam, Bunda Iren dan Mama Ratih yang sedang duduk di meja menyaksikan mereka yang sedang berfoto di depan sana. Wanita cantik itu mengenggam tangan Mama Ratih.      

"Maafkan ucapan Alan ya mbak. Dia gak maksud bicara seperti itu," ucap Bunda Iren. Wanita itu sangat peka dengan keadaan, perubahan ekspresi wajah dari Mama Ratih terlihat sangat jelas.      

"Tidak mbak. Nak Alan tidak salah, saya sangat bahagia banyak orang yang menyayangi menantu dan cucu kita," balasnya.      

Keduanya saling mengobrol satu dengan lainnya. Meskipun Bunda Iren, bukan wanita yang melahirkan Alan dan Carissa tapi ikatan batin mereka sangat kuat.      

***      

Bian masih terus berusaha mencari keberadaan istrinya itu, pria itu juga mulai menyelesaikan semua urusannya dengan Della. Kasus demi kasus semuanya terungkap. Della sangat kesal saat tahu, jika selama ini suaminya itu hanya ingin memanfaatkan dirinya.      

Della murka, hingga hampir mencelakai Bian namun, semuanya tidak terjadi. Orang suruhan Bian, lebih cepat menghalangi hal tersebut hingga tidak terjadi.      

"Sidang loe akan dimulai 45 menit lagi," ujar Andrian. Bian hanya menganggukkan kepalanya, hari ini adalah sidang putusan cerai Bian dan Della. Pria itu segera mendaftarkan gugatannya untuk Della. Bian tidak mau berlama lama dan sebuah ikatan yang sangat toxic tersebut.      

"Gue harap setelah loe pisah dari benalu itu. Loe, bisa cepat perjuangkan Carissa. Jangan lupa buat nyatakan cinta loe sama dia," lanjut Andrian.      

"Terserah loe deh," ucapnya.      

Andrian tertawa mendengar, jawaban singkat yang diberikan oleh Bian. Keduanya mulai beranjak dari tempat tersebut, lalu pergi dari ruangan tersebut.      

***     

Bian duduk dengan rapi di ruangan persidangan, pria itu menatap dengan tajam ke arah depan. Bian tidak mau berlama lama di tempat itu, dia akan segera pergi mencari Carissa dan memberitahukan bahwa dirinya sudah menjadi suami Caca seorang diri.      

"Jangan tegang tegang woi," bisik Andrian      

Bukannya menjawab ucapan Andrian, Bian hanya membalas dengan tatapan datarnya. Pria itu tidak suka dengan kondisi seperti ini.      

Tak lama semua orang sudah ada di dalam sana, kecuali Della. Wanita itu masih dalam perlindungan pihak berwajib, sehingga hanya diwakilkan oleh kuasa hukumnya saja.      

Satu jam berjalan, semua sudah selesai hakim ketua sudah memutuskan hubungan Della dan Bian kedua akhirnya bercerai. Mendengar keputusan tersebut, membuat Bian sangat bahagia.      

Tidak ada bantahan dari kedua buah pihak, pengacara Della ingin mengajukan banding namun, ditolak oleh majelis hakim Bian bersama dengan Andrian dan kuasa hukumnya keluar dari ruangan tersebut.      

"Selamat bro. Akhirnya loe jadi duda. Eh, gak deh kan masih ada Carissa," ledek Andrian. Bian tersenyum mendengar ucapan yang dilontarkan oleh pria yang ada di sampingnya saat ini. Bian tidak marah pria itu seolah menjadi pribadi baru dengan selesainya urusan dirinya dengan Della.      

***      

Saat keluar menuju parkiran, sudah banyak wartawan yang siap berdiri di depan pintu. Mereka semua sibuk, mencari informasi mengenai banyak hal apa yang terjadi saat ini.      

"Apakah anda sudah resmi bercerai dengan istri anda?"      

"Kenapa anda bercerai? Apakah isu orang ketig itu benar adanya?"      

"Tolong beritahu kami. Siapa itu wanita yang bernama Carissa, apakah dia penyebab perceraian ini terjadi?"      

Banyak pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh beberapa orang rekan wartawan yang mencari berita. Sebagai seseorang yang sukses di bidang properti dan segalanya, semua ap yang dilakukan oleh Bian pasti akan terekam oleh publik.      

Bian hanya menatap datar ke arah mereka semua. Pria itu menghela napasnya, lalu mulai menjelaskan semua yang menjadi pertanyaan mereka.      

"Baiklah, saya akan jelaskan semuanya. Saya dan Carissa istri saya sudah menikah sebelum perceraian saya dengan mantan istri saya Della terjadi."      

Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Bian membuat semua yang ada di sana terkejut. Mereka semua tidak menyangka hal itu terjadi, Bian yang terkenal sangat baik dengan istri dengan teganya menyakiti Della istri yang di lihat oleh publik sangat baik.      

"Pasti kalian semua saat ini sedang mengumpat kenapa saya dengan teganya menyakiti istri saya terkenal sangat baik itu. Tapi inilah yang terjadi, dia yang meminta saya untuk menikahi Carissa istri kedua saya. Dan dia juga yang dengan tega mengkhianati pernikahan kami. Jadi di sini, bukan saya yang berkhianat tapi mantan istri saya. Jika kalian tidak percaya, bisa kalian tanyakan kepada pengadilan barang bukti yang saya berikan. Dan satu hal lagi, Carissa bukan seseorang yang merebut orang lain, tapi mantan istri saya lah yang merebut saya dari Carissa."      

Semua yang ada di sana terkejut dengan apa yang sudah di katakan oleh Bian. Ketiganya pun segera beranjak dari tempat tersebut, Andrian hanya bisa menatap kagum dengan sikap Bian seperti saat ini harusnya sejak lama Bian melakukan hal tegas seperti saat ini, dan Caca seharusnya tidak sampai pergi namun, mata dan hati Bian selalu di selimuti oleh cinta bodohnya kepada Della.      

"Loe hebat. Kenapa baru sekarang bambang," ledek Andrian.      

"Asem loe," balas Bian.      

Keduanya tertawa dengan apa yang terjadi hari ini, Bian merasakan lega yang luar biasa dahsyat saat semuanya sudah selesai. Saat ini dirinya hanya akan fokus mencari keberadaan anak dan istri, dua orang yang begitu dirinya cintai dan sayangi.      

***     

Sudah satu minggu dari putusan pengadilan tersebut, Della juga sudah kembali di ringkus masuk ke dalam penjara bahkan bukan cuma Della. Aiden dan kedua orang tuanya juga ikut dalam kasus yang sudah puluhan tahun di tutup.      

Bian sengaja, membuat Della keluar sejenak untuk memancing semua orang agar bisa menangkapnya. Dan benar saja, semuanya akhirnya terungkap.      

Mama Ratih sempat kaget dengan apa yang terjadi orang tua Aiden yang dikenal baik ternyata musuh dalam selimut, om yang bagi Bian adalah pengganti sosok ayah untuknya nyata hanya seorang iblis yang dengan tega menghancurkan hati seorang anak kecil.      

"Bagaimana?" tanyanya.      

"Saya sudah mencari tuan. Tapi belum ada info lebih lanjut."      

"Selesaikan semuanya. Pria itu sudah memasukan semua orang ke dalam penjara, jangan sampai kita selanjutnya," ujarnya dengan tatapan dingin.      

"Baik tuan. Secepatnya saya akan segera mencari dan membawa wanita itu ke hadapan tuan," jawabnya dengan penuh keyakinan.      

Pria itu hanya menganggukkan kepalanya, menatap ke arah jendela. Langit malam ini sangat cerah, meskipun gelap tapi bintang bintang berterbangan membuatnya terlihat sangat indah.      

***     

"Ma, mama beneran gak tahu dimana istri dan anak aku?" tanya Bian dengan frustasi. Pria itu sudah sejak tadi mencoba mencari tahu di mana keberadaan sang istri dari mamanya. Karena sejak kepulangan Mama Ratih dan Siska, sikap keduanya seolah sudah tidak peduli dengan keberadaan Carissa.      

Biasanya keduanya selalu menanyakan hal itu. Namun, kali ini tidak dan hal itu membuat kecurigaan di dalam hati Bian.      

"Mama gak tahu, dan Mama gak mau tahu Bian," ucap Mama Ratih seolah masa bodoh.      

"Astaga mama please kasih tahu aku dimana mereka. Aku mau menyelesaikan semuanya Ma," ujar Bian. Bukannya menjawab Mama Ratih meninggalkan Bian, jika lama di sana dapat dipastikan dirinya akan mengatakan hal sebenarnya.      

###      

Hulla. Selamat membaca dan sehat terus buat kalian semuanya. Love you guys.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.